Sesepuh Muhammadiyah yang juga mantan ketua MPR
RI, Prof. Dr. Amin Rais, mengatakan jika idiologi yang ditawarkan manusia
seperti mainan anak-anak yang tidak berbobot. Menurutnya, seseorang yang sudah
membaca Alquran, aka tahu teori mana yang lebih agung.
“Seseorang yang duduk dibawah perlindungan Alquran
ibarat sedang duduk dibukit yang tinggi, kemudian melihat anak-anak sedang
bermain-main dengan mainannya. Orang yang sudah paham Alquran akan bisa
merasakan bahwa idiologi yang sifatnya man-made, itu hanya luc-lucuan saja.
Hanya menghibur diri sesaat, untuk memenuhi kehausan intelektual ala kadarnya,”
kata Amin dikutip dari Majalh Tablig Muhammadiyah.
Ia juga mengkritik jika ide-ide sekular itu mulai
muncul di dua organisasi otonom Muhammadiyah, yaitu IMM dan IPM. Hal ini
menjadi kritik yang tajam bagi IMM, terutama IMM di Malang. pasalnya, banyak
dari kader-kader IMM sendiri yang merasa jika IMM telah jauh melenceng dari
garis-garis Muhammadiyah. Misalkan lebih sering menggunakan paradigma berfikir
barat seperti Karl Marx.
Selain itu, kader-kader IMM juga banyak yang
‘enggan’ untuk meramaikan Masjid, entah hanya untuk shalat maupun mengisi
kajian-kajian. Kegelisahan tersebut juga sempat diungkapkan oleh Rasikh Adila,
ketua Korkom IMM UIN Malang pada acara camping kader IMM Cabang Malang beberapa
bulan lalu.
Prof. Amin Rais yang juga Mantan Aktivis IMM
tersebut juga berpesan, sebelum mempelajari teori-teori dari manusia, ada
baiknya untuk mempelajari Alquran terlebih, memahami Alquran terlebih dahulu.
(red)
0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan Jejak dengan memberikan komentar Pada Artikel ini. Siapapun bisa menuliskan Komentar (tanpa harus punya akun google). pilih "select profil" Name/URL dan isi nama beserta link FB/Twitter/Blog Anda.
Fastabiqul Khoirot.